Senin, 26 Desember 2011

Mau Belajar Bercarut?? SINI!!

(note : carut = kata-kata kotor)

seperti kata mas judul… kita akan belajar bercarut disini!

semua ini bermula dari pengamatan saya pada kehidupan sehari-hari sebagai warga negara indonesia. banyak anak-anak muda (termasuk saya) memakai kata-kata kasar saat mengekspresikan berbagai macam ekspresi.
nah, saat ditanyai, pada umumnya mereka semua ga tau (dan sok tau) apa arti f**k sebenarnya.

pengembaraan berlanjut ke google. saya nyari apa sebenarnya arti kata f**k tersebut… dan… burubababa!!! saya nemu, bahwa f**k adalah istilah yang bisa dibilang “teratur”
di informasi yang saya dapatkan, f**k artinya (F)ornification (U)nder (C)oncent of the (K)ing.

istilah ini dipakai saat warga inggris jaman baheula pengen punya anak, nah mereka harus minta izin dulu sama raja. nah, kalo yang namanya FUCK udah dapat, baru mereka boleh punya anak…

ada lagi teori yang lain… katanya f**k adalah singkatan dari (F)or (U)nlawful (C)arnal (K)nowledge. gelar kehormatan ini “disematkan” kepada orang-orang yang berzina pada abad ke-15 di London, sebagai tanda malu karena sudah melakukan dosa.

nah… sekarang udah tau kan, apa arti fuck sebenarnya? banyak orang2 sekarang yang asal bersuara aja bercarut tanpa mengetahui apa makna kata-kata yang mereka ucapkan. alias : ASAL BACOT, tong kosong ga ada bunyinya!

mestinya, sebagai orang berpendidikan, kita mesti mengetahui apa yang kita ucapkan terlebih dahulu, baru kita ucapin… ga asal bunyi saza gitu mas…

penemuan saya tentang f**k ini, dapat diambil pelajaran bahwa sebaiknya “mikir dulu sebelum ngomong”

bukannya lebih baik kalo kita tahu apa sebenarnya dibalik fenomena2 di sekitar kita. itu membuktikan, kalo wawasan kita luas, dan kalo bercarut pun, kita berada dalam sebuah pemikiran yang matang. Jangan sampai jadi “tong kosong nyaring bunyinya”.

enggak di facebook, twitter, dan lain2, kalo udah marah, ituuu aja isinya. padahal mereka ga tau dan ga mau tau apa sebenarnya yang mereka ucapin. itu nandain, kalo ucapannya ga ada isinya. setidaknya, kita tahu apa maksud, arti, dll sebelum ngucapin.

jadi…

JANGAN ASAL BACOT!
ga usah diambil hati, YANG PENTING BLOG!

Ucapan Prihatin Kepada Seluruh Bayi di Dunia

kepada seluruh bayi di dunia yang baru saja dilahirkan. dengan tulisan ini saya ucapkan ucapan prihatin saya yang paling dalam karena anda-anda sekalian sudah dilahirkan di dunia. saya selaku penduduk senior mengucapkan rasa prihatin karena anda harus menjalani kehidupan di dunia yang sudah seperti sampah ini.

memang, tidak ada yang bisa dilakukan. tapi karena anda sudah terlanjur hidup di dunia ini, tidak ada cara lain selain bertahan hidup sebisa mungkin. selagi anda hidup, anda harus bertahan. itulah konsekuensi dilahirkan.

melihat tampang polos anda sekalian jujur saya tidak tega. pandangan mata yang masih menatap dunia dari kulit luarnya dan pandangan tanpa masalah membuat saya merasa iba. entah anda akan jadi apa nantinya saat melihat dunia tempat anda hidup seperti ini.

faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan anda secara internal dan eksternal. entah siapa yang harus disalahkan. tapi, meskipun ada seseorang yang harus bertanggung jawab atas ini, kenyataannya adalah anda sudah terlanjur dilahirkan.

mohon maaf, jika ada diantara anda yang sedang membaca ini dan merasa pesimis. percayalah, saya tidak berniat buruk sama sekali. saya hanya ingin memberitahu konsekuensi dilahirkan : sekali anda hidup, anda harus bertahan hidup.

anda harus makan, minum, mendapat pendidikan, mencari penghasilan untuk mengisi perut. kemudian akan mendapatkan kenyataan bahwa sangat sulit untuk hidup. percayalah, banyak orang-orang di dunia merasa “saya ingin hidup, tapi saya tidak bisa”.

sekali lagi, saya sangat prihatin atas dilahirkannya anda di dunia yang sudah tidak layak untuk dihidupi ini. akhir kata:

“semoga keegoisan, keberuntungan dan individualisme dapat membuat hidup anda lebih indah”

Hasbi Thaufik Oktodila

Sabtu, 24 september 2011

PROUD TO BE INDONESIAN (???)

Oke, langsung aja. Saya sebenernya udah bertanya-tanya, kenapa itu orang Indonesia optimis sangat kalo bisa ngerubah Indonesia, sampe-sampe keoptimisannya itu JAUH dari logika. Trus, saya bingung sama rakyat-rakyat yang hidup di Indonesia kenapa bisa segitu bangganya ama Indonesia sampe ngucapin “PROUD TO BE INDONESIAN” apalagi pas pertandingan bola kemaren, pas Indonesia menang, bejibun keluar dari orang-orang ini kata-kata : PROUD TO BE INDONESIAN.

Saya juga heran kenapa itu para aktivis yang katanya bisa merubah Indonesia HANYA bermodalkan pemuda. Menurut akal sehat saya, (maaf jika ini sangat bertentangan dengan apa yang anda percayai)bukannya hal tersebut mustahil dilakukan, tapi KEMUNGKINAN BERHASILNYA sangat KECIL. Yang bisa membuat cara itu berhasil kalo itu orang-orang punya HOKI yang lumayan bagus.

Saya mulai aja, ini orang2 yang bangga menjadi orang Indonesia hanya saat2 ada satu atau dua orang Indonesia yang berhasil “di luar”, trus langsung aja ngoceh “PROUD TO BE INDONESIAN”. Dan itu nggak banyak, sampe di twitter pun banyak amat kata2 itu pas Indonesia menang main bola. Jujur aja, saya yang liat fenomena ini bisa ngatain “I’M NOT PROUD TO BE INDONESIAN”. Orang Indo cuma pengen senengnya aja, kata-kata yang sangat gampang keluar dari mulut-mulut ga jelas.

Oke, kita letakin itu Indonesia menang karena ngelawan orang2 kelas internasional dan berhasil mengibarkan bendera disana. Nah, saya tanya lagi, CUMA karena itu, mereka bangga dengan Indonesia? Berhasilpun Indonesia World Cup, kalo embel2 “indonesia” udah melekat ama tim bolanya, yang namanya POLITIK pasti masuk ke dalam. Itu Indonesia! Terima aja faktanya. Tim sepakbola yang mendadak jadi artis trus bolos latihan???? Itu yang mereka banggain? Saya jujur aja, melihat hal ini, saya gak bangga. Kemenangan Indonesia bakalan jadi hidangan utama para koruptor dan politikus. Bahkan menurut saya, lebih baik Indonesia gak menang.

Saya berani bertaruh bahwa orang-orang Indonesia yang dengan gampangnya mengeluarkan kata-kata itu hanya merasa PROUD pas Indonesia MENANG dan berprestasi. Dan MENUTUP segala hal-hal buruk dari Indonesia. Kasus korupsi yang gak berujung, langsung mereka caci-maki seakan-akan Indonesia bukanlah negaranya. MEREKA CUMA MAU ENAKNYA. Dan saya pribadi sangat tidak bangga akan hal itu. Saya bisa bilang, ga ada BEDANYA mereka ama politikus2 yang hanya memanfaatkan keberhasilan Indonesia dalam hal apapun untuk mendongkrak popularitas mereka. Bedanya, politikus lebih aktif, dan mereka lebih senang di twitter, facebook, dan lain2.

Permasalahan kenapa Indonesia gak berkembang bukan karena kurang optimis. Tapi orang Indonesia KELEWAT OPTIMIS sehingga skaing optimisnya, mereka lupa sama kekurangan-kekurang yang mereka punya. Berpikir segalanya bisa selesai Cuma dengan modal percaya dan optimis. Ya, bisa sih, tapi itu berlaku cuma buat diri mereka sendiri. Buat merubah Indonesia? JAUH!

Para pemuda-pemuda yang kelewat optimis bisa merubah sesuatu bermodalkan keaktifannya kepada masyarakat. Mengubah masyarakat bermodalkan kasih sayang dan keoptimisan adalah hal yang tidak mudah. Banyak faktor lain yang mesti diperhitungkan. Watak masyarakat, UANG, nilai moral yang ada, dan lain sebagainya. Dan hal2 seperti ini tidak diperhitungkan bagi orang-orang yang kelewat optimis dan menganggap semuanya baik-baik saja.

Maaf saja, jika anda adalah salah satu pemuda yang benar2 mengubah Indonesia dengan modal optimisme, saya nyatakan bahwa itu HAMPIR MUSTAHIL. And berhadapan dengan orang-orang yang ingin hidup tapi TANPA MODAL. Anda berhadapan dengan orang-orang yang menginginkan uang untuk hidup dan hal tersebut SANGAT BANYAK. Dimana Indonesia sendiri sangat banyak koruptor kelas teri maupun kakap yang siap menghalangi jalan anda.

Keoptimisan rakyat Indonesia membuatakan mereka dari apa yang namanya KENYATAAN dan KELEMAHAN. Menganggap semuanya tanpa masalah dan optimis akan perubahan. Saya katakan, TIDAK SELAMANYA PESIMISME ITU BURUK.

Dalam tulisan ini, bukannya saya menyalahkan para-para aktivis yang berjuang “merubah Indonesia” tapi mereka melupakan hal-hal lain yang benar-benar krusial. “ada banyak orang yang ingin menikmati hidupnya tapi tidak bisa”. Orang-orang dengan kondisi ekonomi pas-pas-an, jika ingin merubah hal ini, anda harus ingat bahwa faktor2 yang lain masih banyak. Pengedar narkoba, preman, kebutuhan mereka akan uang menjadikan hal-hal seperti ini sangat sulit dilakukan, KARENA INILAH SISTEM HIDUP DI INDONESIA.

Kembali ke bahasan utama, jika anda punya beberapa hal yang bisa membuat anda BANGGA akan Indonesia, saya punya BANYAK hal yang membuat saya tidak bangga. Tapi jangan pernah bilang bahwa NASIONALISME SAYA RENDAH. Beberapa orang yang terlalu Optimis dan bangga dengan Indonesia, menutup segala kelemahan sehingga MAYORITAS rakyat Indonesia LUPA dengan kelemahan sendiri. Gimana bisa maju kalau kelemahan aja ga disadari, tsun tzu yang ahli perang bilang “kenali sahabatmu dan lebih kepada musuhmu” (kalo ga tau tsun tzu, OUT!) dan musuh kita itu adalah KELEMAHAN kita, kelewat optimis membuat kita gak berpikir logis dan melakukan hal-hal yang percuma dan SOK IDE.

SADAR TEMAN, KALO KITA UDAH DIPERBUDAK!! Harapan apa? Harapan kosong?? Mau bangkitkan Indonesia darimana? PERUBAHAN? Sini saya bilang, gak akan ada yang SELESAI SAMA PERUBAHAN!! Sudah berapa kali Indonesia mengalami perubahan?

Dari zaman penjajah > bung karno > bung harto > reformasi > sampai sekarang

Kenapa PERUBAHAN GAK MENYELESAIKAN PERKARA? Karena MANUSIA GAK AKAN PERNAH PUAS!!!!

Gak puas dengan penjajahan, dibikin merdeka. Gak puas dengan satu pemerintahan, dibikin reformasi. Gak puas dengan reformasi, entah apa yang bakal dikerjain lagi. Manusia gak akan pernah merasa baik walaupun berubah jadi kamen rider sekalipun. PASTI ADA YANG KURANG. Makanya, walaupun para aktivis yang pengen BERUBAH, perubahan itu bisa dibilang percuma karena pasti ada aja yang mengganjal. Dan itu sangat monoton!

Jadi, menurut pandangan saya, (sekali lagi, menurut pandangan saya) kalau anda emang pengen-pengen-pengen merubah ini negri, mesti dari SISTEM! Gak bisa asal ceplos aja. Menghiraukan kelemahan dan bertindak “nge-rambo”. Asal aktif dikit aja bilang, “saya membawa perubahan”. Ngebersihin Indonesia gak bisa sekedar optimis, TAPI JUGA LOGIS!

Open-mindedness is of paramount importance if you’re simply looking for how things work or are, without bias, but what’s equally important is reasoned, rational skepticism. Don’t simply put everything on the same level of probability. –Dean Leysen

YANG PENTING BLOG!